'Bahkan hujan saja tak sudi datang padahal jelas langit mulai menghitam pekat.. Pertanda mendung bersarang mempersilakan rintian air untuk datang menyerang.. Namun ada ap dengan hari ini? Seolah semua tak bersahabat mengerti apa yang aku keluhkan pada tanah yang kupijakkan didepan mata.. Kenapa kau tak pernah protes? Skali saja kau harus mengungkapkan kalau kau sakit diinjak-injak oleh kaki manusia, dimanfaatkan oleh makhluk yang ada dibumi oleh hewan dan bahkan tumbuhan yang terus berkembang. Kenapa kau diam saja membiarkan dirimu digali lalu dimasukan lagi untuk kehidupan tanaman yang kata mereka menambah oksigen, kenapa kau selalu terlihat bijaksana dan tegar saat kau tak pernah menerima pujian dan terimakasih oleh mereka yang setiap hari hidupnya bisa dilalui karena kehadiranmu' protes flo pada tanah didepan rumahnya mewakili perasaannya yang kecewa pada teman-temannya karena kesalah pahaman yg terjadi, ayuknya Lia hanya senyum cikikan saja melihat adiknya yang sudah seperti orang gila didepan rumah.
Tap..tap.. Suara langkah kaki ayuknya datang 'karena tanah ingin mencuri perhatian RabbNya, ia meletakkan kata ikhlas didepan setiap hari yg dilaluinya bahkan ketika ia disakiti dan diinjak oleh semua manusia, karena tanah juga bahagia ketika keikhlasannya membuahkan kebahagiaan bagi semua makhlukNya mereka berkembang dan tumbuh hidup senang dan tanah diam-diam bersyukur karena bisa bermanfaat bagi yang lainnya, tanpa ia sadari RabbNya ikut tersenyum melihat tingkah tanah yang tidak penah makhlukNya ucapkan terimakasih tapi dia terus saja memberi dan memberi.."
DHEG!
Jawaban ayuknnya serasa memukul Flo yang lupa bahwa ikhlas harusnya selalu digandengkan dengan semua aktifitas yang dia lakukan setia hari..
Senin, 25 Januari 2016
~Seikhlas Tanah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar