Angin sepoy-sepoy menerbangkan jilbab pink nya kearah kiri menyelami kicauan kami sore ini, menambah rasa nyaman yang menerangi, membuat diri ini tak ingin segera berlalu dari tempat kami duduk saat ini, begitu banyak cerita yang keluar dari mulut ini menghampiri telinga yang berbalut jilbab abu-abu yang aku kenakan, sedetik kemudian matanya berubah menjadi layu "susah sekali ukh.." katanya sambil menampakkan wajah sendu yang membuat aku makin penasaran ingin membuka tabir seraya menunggu kelanjutan cerita yang ingin dituangkannya pada diri ini yang kadang hanya bisa mendengarkan saja tanpa bisa mnasehatinya yang lebih faham dari aku tentang hidup ini, "sudah kuyakinkan.. Alhamdulillaah pada akhirnya setelah sekian lama perdebatan kecil kami lakukanmereka maupun menuruti mauku apa.." katanya sambil menatap langit senja yang tampak begitu indah dimata. Dia bercerita tentang susahnya untuk tetap istiqomah pada saat sedang yudisium dan wisudah, susahnya istiqomah dengan balutan syar'i yang selama ini ia pakaikan, dia yang ingin tetap menggunakan jilbab syar'i membuat keluarganya menentang karena nanti tidak terlihat 'modis' di khalayak ramai, 'sehari ini saja kurasa tidak apa-apa bila kau harus mengenakan jilbab bergaya yg tidak menutup dada' kata ibu dan ayuknya masih membujuknya agar menurut saja, "sesak sekali rasanya dadaku ukh.. Mau cara apa lagi agar mereka faham bahwa syariat itu dijalankan bukan pada saat tertentu saja tapi pada saat kapan saja, aku terus berdoa pada Allaah agar hati mereka dilembutkan, dan saat mataku mulai merah pertanda ingin menangis akhirnya mereka mengalah juga, dan akhirnya mereka menurut dengan permintaanku berdandan ala kadarnya saja dan berjilbab tetap syar'i, agar hari yudisium dan wisudaku keberkahannya kuraih dan keridhoanNya kunanti, kau harus fahamkan keluargamu dr skarang ukh.." nasehatnya padaku sambil kuingat saat wisudanya aku tak bisa menemani karena aku yang masih KKN diluar kota, sambil meminta maaf dia membalasku dengan godaan "tak apa ukh.. Karena ukhuwah kita lebih mesrah dari bulan yang menemani malam.." balasnya dan akupun tertawa mendengarnya sejak kapan dia jadi puitis begini? :D
Rabu, 27 Januari 2016
~wisudah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar