Senin, 21 Desember 2015

~hikmahnya..


Kekecewaan di wajahnya sangat terlihat sekali, pasalnya sudah 3 kali lomba olimpiade diikutinya, sampai keluar kota pun pernah, tapi tak juga membuahkan hasil yang diinginkan, sampai ini yang ke tiga kalinya dan sepertinya kegagalannya kali ini memberikan efek yang sangat dalam, sampai saat aku temui dia tersenyum setengah padaku, memaksa untuk menerima semua dengan ikhlas, tapi tampaknya tak segampang itu, hingga ku dekati mencoba untuk menyemangati tapi belum sempat aku berkata apa-apa dia sudah berkata duluan "aku tak mau lagi mbak ikut lomba.. Malu aku.. Kecewa sekali.. Kemampuanku memang tak sehebat mereka.." kutenangkan dia saat itu berbagai kisah sukses ku bagi padanya kukatakan bahwa tak ada perjuangan yang nikmat jika tak ada batu-batu kerikil yang datang, gagal itu bukan akhir nya tapi itu adalah pembalajaran dan pengalaman yang berharga, sampai ada perlombaan lagi seperti biasa kami mendorong semua adik-adik kami untuk mengikuti lomba itu agar dapat digali potensi-potensinya, tapi untuk adikku satu ini belum sembuh kecewanya dari lombanya waktu itu dan ia lebih memilih jadi penonton saja dari pada jadi peserta, tapi takdir Allaah berkata lain, hari itu lomba olimpiade yang peserta 1 kelompoknya 3 orang ada temannya yang kekurangan 1 peserta, jadilah karena harus segera tampil mereka membujuk adikku itu untuk melengkapi saja agar bisa ikut lomba, awalnya keras tak mau tapi luluh juga setelah ukhuwah diantara mereka saling terasa, ketika dipanggung tanpa persiapan apa-apa adikku itu hampir semua pertanyaan juri bisa dijawabnya, di kelompoknya dia lah yang paling banyak menjawab sehingga kelompok mereka masuk final dan ketika presentasipun dia lah yang pandai berbicara hingga memukau semua juri dan akhirnya ketika pengumuman lomba kelompok mereka lah yang juara pertama. Subhanallaah tanpa disangka-sangka aku memang tahu kemampuannya dari dulu lebih dari yang lain hanya saja dulu memang belum tepat  waktunya untuk dia menang, dan sekarang wajah nya terlihat lebih ceria dari sebelumnya, tapi sedikitpun dia tak pernah membahas juara 1 nya karena dia bilang padaku dia tahu rasanya kecewa dan gagal itu seperti apa, tidak seperti temannya yang dulu juara 1 diumbar kemana-mana hingga membuat mereka yang kecewa karena gagal tambah sakit hatinya dengan mendengar cerita mereka yang berhasil. Ternyata dengan gagalnya dia dulu membuat dia semakin rendah hati karena kemenangannya yg sekarang ternyata itu lah rencana Allaah yang indah.

Flomairo Jannah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar