Rabu, 23 Desember 2015

~malaikat yang berjubah hitam

Sepi malam hendak menghampiri.. Tapi tidak bisa karena aku terlalu sibuk dengan kejadian sore tadi, masih jelas dimemoriku, yang kudengar sore tadi.. Namun sebelumnya kemarin ada pertengkaran yang terus saja berlangsung sampai sekarang.. lili yang pintar tapi terkenal sombong dan angkuh disekolah ini jelas memiliki banyak musuh, termasuk teman-temanku tidak menyukainya, sampai Tari yang melihat lili marah pada sarah karena kesalahan sarah berkas beasiswa lili dengan limas tetukar, Lili marah semarahnya pada sarah katanya lili sangat menunggu cairnya beasiswa itu kemarin, tapi karena kesalahan sarah itu jadilah harus di urus lagi berkas itu, karena ayah sarah orang yang cukup berada dikampus ini jadi bisa diurus ulang beasiswanya, tari yang memang dari dulu sering bersinggungan dengan lili melihat lili marah nya tidak lazim pada sarah ditengah keramaian dan sampai mengungkit2 tentang keluarganya sarah jadi marah dan jadilah tari dan lili  bertengkar dan beradu mulut, sarah yang lembut hanya bisa menangis dan berulang kali minta maaf pada lili. Semua orang yang melihat pertengkaran itu mencibir lili karena dianggap sangat ktterlaluan marahnya pada sarah, dan pertengkaran itu masih berlangsung sampai sekarang. Namun sore tadi semuanya mengubah pandanganku, ketika aku pergi ke ATM untuk mengambil uang kiriman orang tuaku karena kami tinggal asrama disini, aku bertemu dengan lili yang sepertinya habis mengmbil uang di ATM tapi aku sempat mendengar percakapan telfonnya saat itu yang tanpa disadari ada aku dibelakangnya yang ingin mengembalikan resinya yang jatuh, "bu sudah ku kirim uangnya, operasi lisa segerlah lakukan.." katanya sambil menyebut-nyebut akan segera datang ke yayasan kanker hidayatullah sekarang, diapun segera berlalu tanpa membalikan badannya, adik? Setahuku lili adalah anak tunggal. Tapi entah lah yang pastinya aku tahu sekarang kenapa lili bersikeras ingin uang itu segera cair, tapi sayang bnyak yang tak tahu alasan itu.sekarang pandanganku bebinar jika bertemu dengan lili, dia adalh malaikat tanpa bersayap yang tak terlihat oleh banyak orang, malaikat yang berjubah hitam ikhlas tanpa harus menunjukkan bahwa dia itu sebenarnya bersinar bagi orang lain. Teguran yang sangat tajam ketika Allaah menuntunku untuk ke ATM tadi sore, membuat teman-temankupun merasa bersalah karena sudah mencibirnya ketika kuceritakan apa yang kudengar disana, dan kini tinggalah tari yang galau harus bagaimana minta maaf  dengan lili :'D

(Flomairo Jannah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar