Selasa, 08 Desember 2015

~Yang paling tajam~


"Huu dasar gendut.. Bontet.." kata beberapa anak laki-laki mengejek teman sekelasnya tuti yang memiliki postur tubuh lebih besar dari mereka, hanya karena salah paham diantara mereka hingga saling mengejek lah yang terjadi, tapi bagi tuti ejekan gendut itu yang paling menyakitkan, diantara keluarganya dia sendiri yang gendut, Dia memiliki ayuk yang cantik, tinggi bagai model di televisi dan dia kebalikannya sangat jauh berbeda, 'usia SMP, yang masih masa pertumbuhan saja' kata mamanya menghibur tuti yang menangis dirumah, lama-lama entah mengapa dan dari mana badan tuti mengurus padahal nafsu makannya tidak berbeda seperti biasanya. Hingga 1 bulan tubuhnya kurus dan dia sangat senang sekali, hanya ibunya heran kenapa anaknya bisa begitu sederatis itu. Hingga satu hari tuti di larikan kerumah sakit karena dia mengeluh kesakitan, setelah dirumah sakit ternyata kondisinya sekarat itu semua karena efek samping obat pelangsing yang selama ini dia makan, ternyata efeknya tidak baik untuk tubuh dan mengandung zat yang mematikan bagi yang lagi masa pertumbuhan, hingga satu kelas pun heboh karena masuknya tuti kerumah sakit ditambah lagi ketika mereka tahu alasan kenapa tuti masuk rumah sakit, setelah tahu itu  kawan-kawan yang mengejek tuti pun menyesal dan minta maaf pada ibunya tuti yang mengurus tuti dirumah sakit, dan semua sudah terjadi hanya tinggal menunggu tuti berjuang melawan sakitnya, dan pasrah dengan takdir Allaah.

*teringat dengan salah satu pesan imam al-ghazali pada muridnya ketika dia tanya, apa yang paling tajam di dunia ini? Bagimu apa kawan? Pisau? Jarum suntik? Peniti.? Tidak! Bukanlah itu semua,  yang paling tajam adalah lidah. Karena melalui lidah, Manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri. Mungkin terkadang kita hanya bercanda tapi tanpa di sadariucapan kita terus terngiang diingatannya, mungkin juga kita lagi marah karena kesalahan dia tapi tanpa kita ketahui ucapan marah kita itu justru menghancurkan hidupnya. Maka, jaga lah lidah kita. Seberapapun marah kita, seberapapn ingin membuat org lain tertawa jangan jadikan itu alasan untuk membuat tajamnya lidah kita berdarah bagi orang disekitar kita.

(Flomairo Jannah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar