Senin, 14 Desember 2015

~teman baik.. Teman burukk..

"Hari ini jualan lagi yuk tika?" tanya mama padanya, kami sengaja main kerumahnya karena mengembalikan mixer yang kami pinjam minggu lalu, dengan wajah lelahnya dia menjawab "iya bi.. Tika mau ngumpuli uang untuk Ridho agar bisa masuk TK nanti" ucap ayuk keponakan ku ini menjawab pertanyaan mamaku tadi, aku yang lagi membantu menyusun piring mendengarkan percakapan mereka saja dengan diam. Sambil memandangi ridho anaknya lagi nonton tv didepan yuk tika bercerita lagi pada mama tentang suaminya kak nafis yang semakin tidak karuan, semua barang dirumah sudah dijualnya demi membeli narkoba yang sudah menjadi kecanduan baginya, sejak kak nafis makin tak terkendali yuk tika pulang kerumah orang tuanya membawa beserta ridho anak semata wayangnya agar tidak kena getahnya, kini kak nafis pergi berkelana entah kemana mencari obat-obatan terlarang yang sudah seperti segala-galanya baginya, sedangkan orang tua kak nafis juga tidak bisa mengendali kannya juga, hingga dilaporkan ke pihak yang berwajib agar direhabilitas tapi tak bisa juga tertangkap sampai sekarang. Awalnya yuk tika berfikir bahwa kak nafis bisa berubah setelah menikah dan punya anak, tapi karena pergaulannya diluar yang tidak  terkontrol oleh yuk tika ternyata kak nafis makin jadi, dan kini tinggalah yuk tika yang seharusnya  tulang rusuk bagi seseorang yang  dilindungi dan di penuhi kewajibannya kini harus menjadi tulang punggung bagi anaknya, air matanya mengalir lagi, lagi dan lagi. Janji suci dulu dan sumpah dihadapan keluarga beserta para malaikat yang menyaksikan akad mereka kini menjadi buih saja.

“ Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Flomairo Jannah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar